Sabtu, 20 Februari 2010

Pesan-pesan Rasulullah menjelang Wafat



Judul Buku : PESAN-PESAN RASULULLAH MENJELANG WAFAT

Penulis : Syaikh Dr. Sai'd bin Ali bin Wahaf Al-Qohthani

Penerbit : Darul haq

Jumlah Halaman 194

Presensi : Abu Mufidah

Bismillah,

Kematian tidak mengenal batasan usia. Dia tidak mengenal anak-anak maupun sudah tua. Karena kematian begitu pasti akan menghampir kita semua. ini sebuah tamsil bahwa kita adalah makhluk lemah, tidak bisa melawan yang namanya kematian, betapapun kuatnya kita, takan sanggup jika berhadapan dengan malikat maut. inilah kisah terkahir menjelang wafat Rasulullah shallallahu'alaihiwassalam. Sungguh jika Anda membaca buku yang satu ini amat membekas di kolbu, akan membuat Anda menangis dan membuncahkan jiwa dalam keharuan yang begitu mendalam.

Saya ngak kuat Membaca buku ini, setiap lembarnya mengandung nasihat dan petuah yang amat menyentuh hati, hingga rasanya koyak jantung ini. Inilah petuah dan nasihat terakhir Rasulullah. Membaca Lembar demi lembar buku ini membuat hati saya semakin terharu, dan semakin mencucurkan airmata.

Inilah Nasihat yang menghujam ke ulu hati, menggentrkan perasaan, dengan bahasa yang membuat para pembacanya merinding bulu kuduknya. Subahanallah amat menakjubkan buku yang di Tulis syaikh Sa'id Ali bin Wahf Al-Qahtani ini. ini buku yang wajib Anda baca, buku yang akan menebalkan keimanan kita pada Allah subahanhuwata'ala. Salah satu Nasihat Rasulullah yang membuat para sahabat menangis.

Wahai sekalian manusia, dengarlah baik-baik apa yang hendak kukatakan, karena aku tidak tahu, boleh jadi aku tidak bertemu lagi dengan kalian selepas tahun ini. Ini adalah sepenggal wasiat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam yang disampaikan ketika Haji Wada', yang mengisyaratkan bahwa tidak lama lagi beliau akan dipanggil oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Dan dilain waktu Rasulullah menasihati seperti ini. “Marhaban bikum, semoga Allah memanjangkan umur kamu semua, semoga Allah menyayangi, menolong dan memberikan petunjuk kepada kamu. Aku berwasiat kepada kamu, agar bertakwa kepada Allah. Sesungguhnya aku adalah sebagai pemberi peringatan untuk kamu. Janganlah kamu berlaku sombong terhadap Allah.” Allah berfirman: “Kebahagiaan dan kenikmatan di akhirat. Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan dirinya dan membuat kerosakan di muka bumi. Dan kesudahan syurga itu bagi orang-orang yang bertakwa.”

Kemudian kami bertanya: “Bilakah ajal baginda ya Rasulullah? Baginda menjawab: Ajalku telah hampir, dan akan pindah ke hadhrat Allah, ke Sidratulmuntaha dan ke Jannatul Makwa serta ke Arsyi la’ la.” Kami bertanya lagi: “Siapakah yang akan memandikan baginda ya Rasulullah? Rasulullah menjawab: Salah seorang ahli bait. Kami bertanya: “Bagaimana nanti kami mengafani baginda ya Rasulullah?” Baginda menjawab: “Dengan bajuku ini atau pakaian Yamaniyah.” Kami bertanya: “Siapakah yang mensolatkan baginda di antara kami?” Kami menangis dan Rasulullah shallallahu'alaihiwassalam pun turut menangis.

Kemudian baginda bersabda: “Tenanglah, semoga Allah mengampuni kamu semua. Apabila kamu semua telah memandikan dan mengafaniku, maka letaklah aku di atas tempat tidurku, di dalam rumahku ini, di tepi liang kuburku, kemudian keluarlah kamu semua dari sisiku. Maka yang pertama-tama mensolatkan aku adalah sahabatku Jibril as. Kemudian Mikail, kemudian Israfil kemudian Malaikat Izrail (Malaikat Maut) beserta bala tenteranya. Kemudian masuklah anda dengan sebaik-baiknya. Dan hendaklah yang mula solat adalah kaum lelaki dari pihak keluargaku, kemudian yang wanita-wanitanya, dan kemudian kamu semua.”

Semenjak hari itulah Rasulullah SHALLALLAHU’ALAIHIWASSALAM bertambah sakitnya, yang ditanggungnya selama 18 hari, setiap hari ramai yang mengunjungi baginda, sampailah datangnya hari Senin, di saat baginda menghembus nafas yang terakhir. Sehari menjelang baginda wafat yaitu pada hari Ahad, penyakit baginda semakin bertambah serius. Pada hari itu, setelah Bilal bin Rabah ra. selesai mengumandangkan azannya, ia berdiri di depan pintu rumah Rasulullah SHALLALLAHU’ALAIHIWASSALAM, kemudian memberi salam: “Assalamualaikum ya Rasulullah?” Kemudian ia berkata lagi “Assolah yarhamukallah.” Fatimah menjawab: “Rasulullah dalam keadaan sakit?” Maka kembalilah Bilal ke dalam masjid, ketika bumi terang disinari matahari siang, Bilal datang lagi ke tempat Rasulullah, lalu ia berkata seperti perkataan yang tadi. Kemudian Rasulullah memanggilnya dan menyuruh ia masuk. Setelah Bilal bin Rabah masuk, Rasulullah SHALLALLAHU’ALAIHIWASSALAM bersabda: “Saya sekarang dalam keadaan sakit, Wahai Bilal, kamu perintahkan saja agar Abu Bakar menjadi imam dalam solat.

” Maka keluarlah Bilal sambil meletakkan tangan di atas kepalanya sambil berkata: “Aduhai, alangkah baiknya bila aku tidak dilahirkan ibuku?” Kemudian ia memasuki masjid dan berkata kepada Abu Bakar ra. agar beliau menjadi imam dalam solat tersebut. Ketika Abu Bakar ra. melihat ke tempat Rasulullah SHALLALLAHU’ALAIHIWASSALAM yang kosong, sebagai seorang lelaki yang lemah lembut, ia tidak dapat menahan perasaannya lagi, lalu ia menjerit dan akhirnya ia pingsan.

Rasulullah pada saat itu mewasiatkan seperti ini“Aku wasiatkan kepada kamu agar kamu semua menjaga shalat dan apa-apa yang telah diperintahkan ke padamu.”
Ali ra. berkata: “Sesungguhnya Rasulullah SHALLALLAHU’ALAIHIWASSALAM ketika menjelang saat-saat terakhir, telah mengerakkan kedua bibir beliau sebanyak dua kali, dan saya meletakkan telinga, saya dengan Rasulullah SHALLALLAHU’ALAIHIWASSALAM berkata: “Umatku, umatku.” Telah bersabda Rasulullah SHALLALLAHU’ALAIHIWASSALAM

beliau Shallallaahu 'alaihi wa sallam meninggalkan dunia ini untuk bertemu dengan Rabb-nya Subhanahu wa Ta'ala.Namun sebelum wafat, beliau Shallallaahu 'alaihi wa sallam menyampaikan berbagai wasiat penting untuk kita umatnya, yang mengungkapkan samudera kecintaan beliau kepada kita yang beliau tinggalkan. Buku ini merupakan risalah indah yang menghimpun ungkapan perpisahan Nabi yang mulia dan Rasul yang agung Shallallaahu 'alaihi wa sallam kepada kita dan kepada dunia, yang tertuang dalam pesan-pesan religius untuk kemaslahatan dunia dan akhirat kita.

Didalam buku ini, Anda dapat merenungi pesan-pesan terakhir yang beliau sampaikan di Arafah, Mina, Madinah, dan tempat lainnya. Subhanallah amat menyentuh sekali. Saya sungguh tidak tahan dengan airmata ini. Sungguh lemas bdan ini. amat terharu sekali dengan nasihat dan wasiatnya. Saya rekomendasikan buku ini buat Anda semua, semoga bermanfaat dunia dan akhirat.

Allahumma shalli'ala muhammad..wa'ala alihi waashabihi ajmain.....

Tidak ada komentar: