Sabtu, 25 September 2010

KEAJAIBAN SHALAT DHUHA



Judul Buku : Keajaiban Shalat Dhuha

Penulis : Muhammad Abu Ayas

Penerbit : Qultum Media

Jumlah 142 Hal, 19 cm

Cetakan : Kedelapan, 2009 BUKU BEST SELLER

ISBN : 979-017-025-4

Presensi : Abu Mufidah

Bismillah,

Abu Dzar r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Setiap tulang dan persendian badan dari kamu ada sedekahnya; setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap amar ma’ruf adalah sedekah, dan setiap nahi munkar adalah sedekah. Maka, yang dapat mencukupi hal itu hanyalah dua rakaat yang dilakukannya dari Shalat Dhuha.” (HR Ahmad, Muslim, dan Abu Dawud)


Abu Hurairah r.a. berkata, “Kekasihku, Muhammad Saw. Berwasiat kepadaku agar melakukan tiga hal: Berpuasa tiga hari pada setiap bulan(Hijriah, yaitu puasa putih atau Bidl, tanggal 13,14,15), dua rakaat shalat Dhuha, dan agar aku melakukan shalat Witir dulu sebelum tidur.” (HR Bukhari-Muslim).


Rasulullah Saw. bersabda: “Shalat Dhuha itu shalat orang yang kembali kepada Allah, setelah orang-orang mulai lupa dan sibuk bekerja, yaitu pada waktu anak-anak unta bangun karena panas tempat berbaringnya.” (HR Muslim).


Buraidah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Dalam tubuh manusia terdapat 360 persendian, dan ia wajib bersedekah untuk tiap persendiannya.” Para sahabat bertanya, “Siapa yang sanggup, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Ludah dalam masjid yang dipendamnya atau sesuatu yang disingkirkannya dari jalan. Jika ia tidak mampu,maka dua rakaat Dhuha sudah mencukupinya.” (HR Ahmad dan Abu Dawud).


Peregangan sungguh mutlak diperlukan, untuk kesiapan kita menyongsong hari penuh tantangan. Dan, Rasulullah Saw. menyinggungnya dengan ungkapan santun: “hak dari setiap persendian.” Semuanya cukup dengan dua rakaat dhuha. Shalat memang memiliki kombinasi unik dari tiap gerakannya bagi tubuh. Hanya saja untuk Dhuha, waktunyalah yang memang unik; waktu ketika tubuh memerlukan energy namun juga harus bersiap menghadang stress yang menerpa.


Dr. Ebrahim Kazim-seorang dokter, peneliti, serta direktur dari Trinidad Islamic Academy-menyatakan, “Repeated and regular movements of the body during prayers improve muscle tone and power, tendon strength, joint flexibility and the cardio-vascular reserve.” Gerakan teratur dari shalat menguatkan otot berserta tendonnya, sendi serta berefek luar biasa terhadap system kardiovaskular. Itulah peregangan dan persiapan untuk menghadapi tantangan, tapi bedanya dengan olah raga biasa adalah: pahalanya luar biasa!


Abu Darda r.a. meriwayatkan bahwa Nabi Saw. bersabda, Allah ‘azza wa jalla berfirman: “Wahai anak Adam kerjakanlah shalat empat rakaat kepada-Ku pada permulaan siang niscaya Aku akan member kecukupan kepadamu sampai akhir siang.” (HR at-Tirmidzi).


Terlebih lagi shalat Dhuha tidak hanya berguna untuk mempersiapkan diri menghadapi hari dengan rangkaian gerakan teraturnya, tapi juga menangkal stress yang mungkin timbul dalam kegiatan sehari-hari, sesuai dengan keterangan dr. Ebrahim Kazim tentang shalat: “Simultaneously, tension is relieved in the mind due to the spiritual component, assisted by the secretion of enkephalins, endorphins, dynorphins, and others.”


Ada ketegangan yang lenyap karena tubuh secara fisiologis mengelurakan zat-zat seperti enkefalin dan endorphin. Zat ini sejenis morfin,termasuk opiate. Efek keduanya juga tidak berbeda dengan opiate lainnya. Bedanya, zat ini alami, diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga lebih bermanfaat dan terkontrol.


Jika barang-barang terlarang macam morfin bisa memberi rasa senang-namun kemudian mengakibatkan ketagihan disertai segala efek negatifnya- endorphin dan enkefalin tidak. Ia memberi rasa bahagia, lega, tenang, rileks, secara alami. Menjadikan seseorang tampak ebih optimis, hangat, menyenangkan, serta seolah menebarkan aura ini kepada lingkungan di sekelilingnya.


Subhanallah….Maka, shalat Dhuha-lah, peregangan sekaligus pereda stress. Inilah rehat yang tidak sekadar rehat. Daripada sekadar duduk-duduk mengobrol, ayo rehat dengan ber-Dhuha dan segera kembali beraktivitas setelahnya. Kemudian, rasakan bedanya!


PENTING UNTUK SEMUA:
Saat melaksanakan ibadah, jangan berharap karena ingin sehat... tapi lakukanlah dengan ikhlas tanpa pamrih dengan penuh BERSYUKUR atas semua nikmat terutama Iman & Islam yg tak dapat dihitung & dinilai...

Tidak dipertanyakan lagi, adalah salah satu kejaiban Islam dari segi Ajaran, Ibadah, Larangan, Perintah, Kitab Suci Al-Qur'an & lainnya bahwa fakta ilmiah ini, yang baru-baru saja ditemukan oleh para ilmuwan, telah dinyatakan dalam Al Qur’an.

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. QS. 4 An-Nisaa':82

Maha Suci Allah dengan segala kekuasaan-Nya. Sungguh, apa-apa yang ditetapkan Allah, ada manfaat yng bisa diambil.

Jadi,,, 1 lagi bukti... Islam TERBUKTI BENAR!
DARI ILMIAH,,,, Islam terbukti Benar
DARI KITAB LAIN,,, Islam terbukti Benar


Segala puja & puji bagi ALLAH,,, Qur'an TERBUKTI Sepanjang Masa!

Qs.3 Ali Imran:85. Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang
rugi.

Shalat dhuha adalah ibadah shalat yang dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Meskipun bernilai sunnah, shalat ini mengandung manfaat yang sangat besar bagi umat Islam. Rasulullah bersabda di dalam Hadits Qudsi, Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat shalat dhuha, karena dengan shalat tersebut, Aku cukupkan kebutuhanmu pada sore harinya. (HR Hakim & Thabrani)

Dalam Hadits yang lain dikatakan, Barangsiapa yang masih berdiam diri di masjid atau tempat shalatnya setelah shalat shubuh karena melakukan tikaf, berzikir, dan melakukan dua rakaat shalat dhuha disertai tidak berkata sesuatu kecuali kebaikan, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun banyaknya melebihi buih di lautan.(HR Abu Daud)

Buku ini Bukan hanya mengungkap keajaiban dan cara shalat dhuha, buku ini pun dilengkapi dengan doa-doa membuka rezeki, terhindar dari hutang, dan kiat sukses dalam menjalani kehidupan.

MISTERI SHALAT SUBUH



Judul Asli : Kaifa nuhaafidzu 'ala sholaatil fajri
: MISTERI SHALAT SHUBUH, [Menyikapi 1001 Hikmah shalat shubuh]

Penulis : Dr. Raghib As-Sirjani

Penerbit : AQWAN Jembatan Ilmu

Cetakan : XXXVII Juli 2009 M. Sya'ban1430 H. BUKU BEST SELLER

Jumlah 149 Hal

ISBN : 979-3653-08-6

Presensi : Abu Mufidah

Bismillah,

Sebuah kalimat yang membuat bulu kudu bergetar adalah "kaum Yahudi takkan takut pada kaum muslimin sebelum jamaah sholat subuh sama jumlahnya dengan jamaah sholat jumat".
sehingga dengan melubernya jamaah sholat subuh menjadi salah satu indikasi kebangkitan umat Islam.

Ternyata dibalik pelaksanaan dua rakaat di ambang fajar, tersimpan rahasia yang menakjubkan baik dari sisi keimanan maupun dari sisi keilmuan. Banyak permasalahan yang, bila dirunut, bersumber dari pelaksanaan shalat Subuh yang disepelekan. Itulah sebabnya para sahabat Nabi berusaha sekuat tenaga agar tidak kehilangan waktu emas itu. Pernah suatu ketika mereka terlambat shalat Shubuh dalam penaklukan benteng Tastar. “Tragedi” ini membuat sahabat semisal Anas bin Malik selalu menangis bila mengenangnya.


Ada seebuah hadits dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “sesungguhnya sholat yang paling berat bagi orang munafik adalah sholat Isya’ dan sholat subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya meskipun dengan merangkak. Sungguh aku ingin menyuruh untuk melaksanakan sholat, lalu sholat itu ditegakkan, lalu aku perintahkan seseorang untuk mengimami sholat bersama orang-orang. Kemudian beberapa lelaki berangkat bersamaku dengan membawa kayu baker yang terikat, mendatangi suatu kaum yang tidak menghadiri sholat jamaah, sehingga aku bakar rumah mereka” (HR Bukhori dan Muslim)

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam adalah manusia yang berhati dan berakhlaq paling lembut. Dengan sederet kisah kelembutan akhlaq beliau, tetapi untuk urusan Sholat beliau tak ambil kompromi “sehingga aku bakar rumah mereka”.

Bahkan ketika menjelang detik-detik akhir hayat beliau Sholat menjadi hal yang senantiasa diulang-ulang untuk diwasiatkan.

* kadang tema ini lupa diangkat kaum muslimin, sehubungan dengan bulan Rabiul Awwal, kebanyakan kaum muslimin terjebak dalam perayaan maulid Nabi, padahal beliau lahir dan meninggal pada tanggal dan bulan yang sama…. Hiks… padahal bukankah lebih penting untuk disimak dan dipelajari serta di jalankan wasiat menjelang kematian dari pada kelahiran beliau???

Apabila Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam meragukan keimanan seseorang, maka beliau akan menelitinya pada saat sholat subuh. Apabila beliau tidak mendapati orang tadi, maka benarlah apa yang beliau ragukan dalam hati.

Shalat Subuh memang shalat wajib yang paling sedikit jumlah rekaatnya; hanya dua rakaat saja. Namun, ia menjadi standar keimanan seseorang dan ujian terhadap kejujuran, karena, waktunya sangat sempit.

Adalah mustahil bila ada orang yang mengatakan “Mustahil bagi saya untuk bangun shalat Subuh”. Sesungguhnya permasalahannya kembali pada kemauan. Anda mau atau tidak ?

“Dua rekaat fajar (shalat sunnah sebelum Subuh) lebih baik dari dunia dan seisinya”. (HR. Muslim)

Lalu apa yang menghalangi kita shalat Subuh ? bukankah ia menjadi bagian yang begitu besar dibanding dunia ?

Sedangkan bagi perempuan, walau sholat di masjid diperbolehkan, sholat dirumah adalah lebih baik dan lebih banyak pahalanya. Ibnu Umar berkata bahwa Rasulullah bersabda “Janganlah kalian melarang wanita-wanita sholat di masjid, sedangkan sholat mereka si dalam rumah adalah lebih baik (HR Abu Dawud)

Buku ini mencoba menganalisis bahwa keterpurukan umat ini, tak lepas dari akibat diremehkannya shalat Subuh. Bagaimana alur logikanya? Dr. Raghib As-Sirjani mengulas secara tuntas dalam buku ini. Keluasan wawasan penulis, ditambah kedalaman pengetahuannya akan nash-nash syar’i, menyadarkan kepada kita begitu istimewanya shalat Subuh yang selama ini kurang banyak dimengerti oleh umat Islam. Tak lupa beliau tuliskan tips-tips praktis agar mudah melaksanakan shalat Subuh.

Inilah motivasi yang sangat berharga bagi kaum muslimin, disamping beberapa faedah dan fadlilah yang lain (untuk selengkapnya baca bukunya sendiri yach..! ^_^

INILAH BUKU YANG LUAR BIASA..........

Kamis, 23 September 2010

BERKAH DENGAN SHALAT BERJAMAAH





Judul : BERKAH DENGAN SHALAT BERJAMAAH

Penulis : Dr. Said bin ali bin Wahf Al-Qahthani

Penerbit : Qaula

Ukuran 12.5 x 20 cm

Jumlah 200 Hal

ISBN L 978-979-1082-58-7

Peresensi : Abu Mufidah

Hampir selama hidupnya, Rasulullah sholallahu'alaihiwassalam tidak pernah meninggalkan sholat berjamaah. Bahkan dalam keadaan perang sekalipun, beliau bersama sahabatnya melaksanakan sholat dengan berjamaah. Padahal mereka sedang sibuk-sibuknya dengan tugas suci.
Kalau dibanding dengan kita memang sangat jauh, padahal kita tidak segenting keadaan perang. Kita bahkan sedang istirhat kerja siang, atau sedang asik menyantap makanan, atau sedang bercumbu dengan keluarga. Namun saat sedang terdengar adzan, kita masih santai saja. Tidak segera berangkat ke masjid atau musholla untuk melaksanakan sholat berjamaah.

Suatu hari datang seorang laki-laki buta kepada Rasulullah saw bermaksud ingin meminta keringanan dalam sholat berjamaah karena kondisinya yang buta. Orang buta itu berkata, “Wahai Rasulullah, saya tidak ada seorang penuntun yang menuntunku ke Masjid, bolehkah aku tidak sholat dengan berjamaah dan cukup sholat di rumah?” Lalu Nabi saw memberi keringanan tentang hal itu, namun tatkala orang itu mau beranjak, Rasulullah saw memanggilnya dan bertanya, “Apakah kamu mendengar adzan panggilan sholat?” Orang buta itu menjawab, “Ya”. Rasulullah bersabda, “Kalau begitu, sambutlah (berangkatlah sholat berjamaah)” (HR: Muslim)
Subhanallah !!, sebegitu pentingnyanya sholat berjamaah hingga kepada orang buta yang tidak ada seorang yang menuntunnya saja Rasulullah masih memerintahkan untuk sholat berjamaah, apalagi dengan kita yang masih sehat bugar?
Bahkan Rasulullah saw hampir-hampir akan membakar rumah orang muslim yang tidak berangkat sholat berjamaah. Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Demi Allah yang jiwaku dalam genggamanNya, sungguh aku pernah akan menyuruh mengumpulkan kayu bakar, kemudian aku perintahkan untuk shalat, lalu adzan pun dikumandangkan. setelah itu, aku menyuruh orang untuk menjadi imam shalat berjamaah. Lalu aku pergi ke rumah orang-orang yang tidak memenuhi panggilan shalat, dan aku bakar rumah mereka saat mereka berada di dalamnya. “ (HR: Bukhori Muslim).

Mengapa sholat berjamaah begitu penting? Mengapa Rasulullah sangat menekankan sholat berjamaah? Rahasia apa yang ada dibalik sholat berjamaah?
Beberapa keutamaan dan rahasia di balik shalat berjamaah antara lain:

Pertama, Orang yang sholat berjamaah akan mendapat pahala 27 derajat dibanding sholat sendirian. Rasulullah saw bersabda, “Shalat berjamaah lebih utama daripada shalat sendirian, dengan dua puluh tujuh derajat” (HR: Bukhori Muslim). Jadi, dengan sholat berjmaaah kualitas sholat kita 27 kali lipat dibanding sholat sendirian.

Kedua, Setiap langkah kaki dalam perjalanan kita ke Masjid diangkatnya derajat kita dan dihapuskannya dosa kita. Rasulullah saw bersabda, “Apabila dia wudhu sempurna, kemudian keluar menuju ke masjid dengan niat hanya untuk shalat, maka setiap kali ia melangkah, derajatnya dinaikkan dan kesalahan dosanya dihapuskan” (HR: Bukhori Muslim)

Ketiga, Orang yang sholat berjamaah senantiasa didoakan oleh para malaikat. Rasulullah saw bersabda, “Malaikat akan senantiasa memohonkan ampun dan rahmat untuknya, selama ia masih tetap berada di tempat shalatnya dan tidak berhadast. Malaikat berkata,”Ya Allah, ampunilah dia, Ya Allah rahmatilah dia” (HR: Bukhori Muslim)

Keempat, Orang yang rajin shalat berjamaah maka akan terhindar dari penguasaan syetan, seperti kesurupan atau kerasukan. Rasuluillah saw bersabda, “Tidaklah tiga orang berada di suatu desa atau kampung lalu mereka tidak melakukan shalat berjamaah, kecuali mereka telah dikuasai oleh syetan” (HR: Abu Daud)

Kelima, Suatu penduduk apabila rajin melaksanakan sholat berjamaah, maka akan diberikan ketentraman, persatuan, persaudaraan dan tidak mudah diprofokasi. Rasulullah saw bersabda, “Karena itu shalatlah dengan berjamaah !, karena srigala itu hanya menerkam kambing yang jauh terpencil dari kawan-kawannya (jamaahnya)” (HR: Abu Daud)

Ketika Erpoa dikuasai Islam berabad-abad lamanya, orang Nasrani ingin merebut kembali Eropa, lalu diuituslah orang di antara mereka untuk menyelidiki kondisi umat Islam. Saat masuk, utusan ini menyaksikan di subuh hari masjid-mesjid penuh sesak dengan orang yang shalat dengan berjamaah, sedang di siang harinya, pemuda muslim merasa sedih hanya dapat memanah satu sasaran dalam latihan memanah dan tidak bisa lebih dari itu. Lalu orang nasrani ini melaporkan temuannya, dan mereka menyimpulkan bahwa orang islam sulit diserang secara fisik. Akhirnya mereka mengirim budak-budak wanita cantik ke negeri Islam. Lalu setelah setahun, mereka menyelidiki kondisi umat Islam lagi, sekarang terlihat masjid-mesjid sepi jamaah di subuh hari, dan pemuda Islam bersedih bukan karena tidak bisa memanah tapi karena wanita. Pada saat itulah orang Nasrani menyerang umat islam, dan akhirnya umat Islam pun hilang dari peta Eropa hingga

Buku yang ini luar biasa mencerahkan, siapapun yang membacanya Insya Allah akan tertarik mengamalkannya. Karena buku ini di tulis oleh seorang Ulama besar, yang pengetahuannya sangat luas. Dengan membaca buku ini Insya Allah akan membuat hati Anda sejuk dan menyenangkan, karena di dalam buku ini terkandung ilmu-ilmu yang shahih, yang mengikuti Manhaj Shalfus-Ashalih. Saya rekomendasiakn pada Anda, bahwa Anda harus membaca buku ini dan menjadikan buku ini koleksi di rumah Anda

MALAM PERTAMA DI ALAM KUBUR



Judul Buku : MALAM PERTAMA DIALAM KUBUR

Penulis : Dr. A'idh Al-Qarni, M.A
Dr. Muhammad Abdurahman Al-Uraifi
Syaikh Muhammad Ya'qub

Penerbit : AQWAM

Jumlah : 136 hal, 23 cm

ISBN : 979-3653-01-9

Presensi : Abu Mufidah


Kematian pasti akan mendatangi setiap makhluk yang bernyawa. Kehadirannya tak bisa ditolak, meski oleh seorang penguasa yang sedang berkuasa. Dia tidak bisa di undurkan barang sekejap saja, pun dia tidak bisa di majukan barang sebentar saja. Kematian itu pasti akan terjadi. Ia tidak akan meleset meski hanya sedetik. Namun demikian, tak seorang pun tahu, kapan gilirannya. Ia bisa datang menyergap dengan tiba-tiba. Ia akan mencengkram ubun-ubun yang durhaka, ia akan menerjang sang pendosa, dan ia akan datang dengan lembut pada sang kekasih Allah Subhanahuwata’ala. Ia adalah sebuah misteri. Karenanya, setiap orang semestinya selalu siap kapanpun dan dimanapun berada, siap akan tercerabut nyawa. Dan tentu pilihan kita khusnul khatimah. Untuk mencapai khusnul khatimah itu harus melalui jalan Syari’at, dengan mejalankan segala perintah dan menjauhi segala larangannya. Bukankah perahu tak akan jalan jika di daratan…?

Orang-orang yang sehalih tidak merasa aman akan datangnya kematian, bukan lantaran takut mati tetapi ia takut jika datang dalam keadaan berbuat dosa. Rasa takut mencabik-cabik hati orang-orang shalih dan membuat mata mereka banjir air mata. Yang paling mereka takuti ialah su’ul khatimah. Seperti sufyan At-Tsauri kalut sekali ketika memikirkan setatus dirinya dan suul Khatimah. Pada suatu hari, ia menangis, lalu berkata ,’’Aku takut tertulis di lauhul mahfudz sebagai penghuni neraka. ‘’ Ia menangis lagi. Lalu berkata. “ Aku takut iman dicabut dariku saat kematian menjemput ku.

Malik bin dinar berdiri semalam suntuk dengan memegang jenggotnya sambil berkata, “ Ya Tuhanku, engkau tahu siapa penghuni neraka dan siapa penghuni syurga. Kira-kira diamanakah tempat Malik Bin dinar kelak..?

Itulah gambaran ketakutan orang-orang shalih, yang mana ketika ia mengingat kematian maka banjirlah airmatanya dan gemaetarlah jiwanya. Kematian yang tidak bisa ditawar lagi pasti akan mendatangi kita semua, tak kenal sikaya dan tak kenal si miskin. Orang Susah dan orang senang ia akan datangi tanpa pandang bulu.

Ya, itulah kematian. Sebuah jani yang Allah berikan kepada manusia, tak peduli budak atau raja, cerdik atu pandai. Ia akan merasakan masuk liang lahat yang sempit, dihimpit kubur yang gelap, dan dimakan cacing-cacing tanah. Jasad jadi bangkai, badan membusuk jadi tanah. Ya, Dialah kubur yang akan kita datangi, dia akan memusnahkan jasad kita dalam benaman tanah yang merah, dia mendekap dengan dekapan keras, selama di himpit tanah dan kengerian dalam kegelapan, ia menunggu hari kebangkitan dan penggiringan manusia ke hadapan Rabul’alamin. Menunggu saat ditiupkan sangkakala, menanti datangnya hisab.


Buku yang hadir diahadap pembaca adalah kompilasi tiga ulama ternama dari najed. Di dalamnya syarat dengan tadzkirah [Peringatan] untuk mengingat kematian. Kita memang perlu nasihat, karena hiruk pikuk dunia kadang melalaikan kitra pada tujuan akhirat. Kita memang perlu sebuah nasihat yang akan menghanguskan kecongkakan kita. bukankah, sudah menjadi sunatullah bagi setiap orang. Iman itu pasang surut..? kadang bertambah dan kadang berkurang.? Ketika kondisi keimanan kita melemah maka saat itulah kita perlu cambuk hati untuk mengingatkannya.

Tiga ulama penulis buku ini tidak sekedar menulikan teori-teori definitif saja, tetapi inilah sebentuk nasihat naratif yang menguggah jiwa-jiwa yang kering akan keimanan. Dengan gaya bahasa yang renyah, reflektif, penuh bahan renungan yang keluar dari bahasa hati, di kokohi dengan kisah-kisah pilihan dari generasi Salafus-shalih. Karenanya buku ini tidak hanya enak dibaca, juga membuat kita dibawa hanyut oleh perjalanan hati para penulis.

Insya Allah buku yang syarat penuh nasihat yang akan mengugah jiwa-jiw yang kering, dan akan mencerahkan iman serta hentakan-hentakan kisahnya yang semakin memicu para pembacanya supaya cepat-cepat bertaubat dan beramal shalih. Insya Allah saya rekomedasikan buku ini untuk Anda baca beserta keluarga Anda…..